Ship Owner & Ship Building
Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia sangat mengandalkan industri pelayaran untuk mengembangkan perekonomian seluruh wilayahnya. Industri pelayaran memegang peranan penting mendistribusikan berbagai barang kebutuhan dan mengangkut hasil produksi daerah.
Setelah bertahun tahun didominasi perusahaan pelayaran asing, pada tahun 2011 pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen untuk menjadikan pelayaran nasional raja di rumah sendiri dengan diimplementasikannya azas cabotage. PT. Anugrah Sukses Marine mendukung komitmen pemerintah dan membantu para pemilik kapal memajukan bisnis mereka dengan cara menyediakan peralatan kapal berkualitas sebagai berikut :
- Anchor / Jangkar
- Rope / Tali
- Wire Rope / Kawat Baja
- Wire Rope Sling
- Chain Sling
- Chain / Rantai
- Rigging (Shackle, Hook)
- Zinc & Aluminium Anode
- Liferaft & Marine Safety
- Lampu kapal, Socket, & Switch
- Polyform
- Tangga kapal & Jala jala
Ship Owner
Ship Owner (Pemilik Kapal) adalah individu atau entitas yang memiliki hak kepemilikan atas kapal. Tugas utama seorang ship owner adalah mengelola kapal tersebut untuk operasi yang efisien dan menguntungkan. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengoperasian dan pemeliharaan kapal hingga pengaturan jadwal perjalanan dan pengelolaan kru. Ship owner dapat berupa perusahaan pelayaran, lembaga pemerintah, atau individu yang memiliki beberapa kapal untuk tujuan komersial, seperti pengangkutan barang dan penumpang, atau untuk keperluan pribadi, seperti kapal pesiar. Selain itu, ship owner juga bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap peraturan maritim, keselamatan kapal, dan perawatan serta perbaikan kapal untuk memastikan kapal tetap dalam kondisi baik.
Ship Building
Ship Building (Pembangunan Kapal) adalah proses perancangan dan pembuatan kapal. Ini melibatkan berbagai tahapan, termasuk perencanaan, desain, fabrikasi, dan perakitan kapal. Ship building merupakan bagian dari industri maritim yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti teknik mesin, teknik struktur, dan teknik elektronik.
- Desain: Tahap awal melibatkan pembuatan desain kapal yang mencakup spesifikasi teknis, ukuran, dan kemampuan kapal. Ini biasanya dilakukan oleh desainer kapal atau insinyur naval.
- Fabrikasi: Proses ini melibatkan pembuatan komponen kapal dari berbagai bahan, seperti baja, aluminium, dan komposit. Komponen ini termasuk rangka, lambung, dan struktur internal kapal.
- Perakitan: Komponen yang telah difabrikasi kemudian dirakit di galangan kapal. Selama tahap ini, struktur kapal dikumpulkan dan dipasang, serta sistem-sistem penting seperti mesin, sistem navigasi, dan sistem keselamatan dipasang.
- Pengujian: Setelah perakitan selesai, kapal menjalani serangkaian uji coba untuk memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik dan kapal siap untuk beroperasi.
- Serah Terima: Setelah semua uji coba berhasil, kapal diserahkan kepada pemilik untuk digunakan dalam operasi komersial atau pribadi.
Ship building merupakan industri yang kompleks dan memerlukan koordinasi antara berbagai disiplin teknis serta manajemen proyek yang baik untuk memastikan bahwa kapal yang dibangun memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang tinggi.