Proses Pembuatan dan Tipe Wire Rope Sling
Wire rope sling adalah salah satu alat pengangkut yang paling umum digunakan dalam berbagai industri. Proses pembuatannya melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan terstruktur untuk menghasilkan produk akhir yang kuat dan handal. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang proses pembuatan wire rope sling serta berbagai tipe wire rope sling yang tersedia. Secara garis besar ada 3 terminasi yang sering dilakukan pada wire rope sling:
- Terminasi Mata: Terminasi mata banyak dipakai untuk aplikasi lifting, mooring, dan towing. Terminasi mata dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dipress dengan mesin atau dianyam dengan tangan. Terminasi mata dengan cara di press dilakukan dengan cara menekuk ujung wire rope sehingga membentuk loop (mata), dimasukkan ferrule, lalu dipress menggunakan mesin. Terminasi ini sering disebut orang "Talurit". Terminasi ini punya keuntungan yaitu cepat dan praktis pengerjaannya. Terminasi mata dengan cara anyam atau sering disebut hand splice dilakukan dengan cara menekuk ujung wire rope sehingga membentuk loop (mata), lalu strand wire rope diujung tersebut dibuka dan dianyam kembali ke body wire rope sehingga terbentuk mata. Cara ini cara tradisional membentuk mata dan punya kelemahan yaitu membutuhkan waktu dan tenaga yang besar.
- Terminasi Socket: Terminasi ini banyak digunakan pada aplikasi crane untuk boom. Terminasi ini dapat dilakukan dengan dua cara Spelter dan Press. Terminasi Socket spelter dilakukan dengan menuangkan resin atau timah kedalam socket dan wire rope sehingga keduanya menyatu. Terminasi press socket dilakukan dengan menge-press ujung wire rope ke socket sehingga menyatu.
- Terminasi Stop End: Yang terakhir adalah terminasi stop end. Terminasi ini dilakukan dengan cara menge-press Ferrule khusus ke ujung wire rope dan banyak digunakan untuk mencegah gulungan wire rope supaya tidak keluar dari gulungan pada saat di drum atau winch.
Proses Pembuatan Wire Rope Sling
- Pemilihan Bahan Baku: Proses pembuatan wire rope sling dimulai dengan pemilihan kawat baja berkualitas tinggi sebagai bahan baku utama. Kawat baja ini harus memenuhi standar yang ketat untuk memastikan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan fleksibilitas yang diperlukan.
- Pemotongan dan Pembentukan: Kawat baja dipotong menjadi panjang yang sesuai dan dibentuk menjadi helix melalui proses yang disebut penggulungan. Helix ini kemudian diikat bersama untuk membentuk wire rope.
- Pengencangan dan Penyusutan: Wire rope kemudian diencangkan dan disusutkan untuk meningkatkan kekuatan dan keuletannya. Proses ini melibatkan pemanasan wire rope untuk memperpanjangnya dan kemudian mendinginkannya secara cepat untuk meningkatkan kekuatan dan kepadatannya.
- Penyisipan Core (Inti): Beberapa jenis wire rope memiliki inti dalam (core) yang ditempatkan di tengah-tengah helix untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya. Inti ini biasanya terbuat dari bahan yang sama atau berbeda dengan kawat baja, seperti serat atau kawat baja tambahan.
- Pengujian Kualitas: Setelah pembuatan, setiap wire rope melewati serangkaian pengujian kualitas untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar yang ditetapkan. Pengujian ini meliputi pengujian kekuatan tarik, ketahanan terhadap korosi, dan pengujian non-destruktif lainnya.
- Pembuatan Sling: Setelah wire rope diproduksi, langkah terakhir adalah pembuatan wire rope sling. Proses ini melibatkan pemotongan wire rope sesuai dengan panjang yang diinginkan, pembentukan mata sling, dan pemasangan terminal fitting jika diperlukan. Sling kemudian diencangkan dan diuji sebelum dikirim ke pelanggan.
Tipe Wire Rope Sling
- Single Leg Sling: Single leg sling adalah tipe sling yang paling sederhana, terdiri dari satu lilitan atau mata di salah satu ujungnya. Sling ini cocok untuk penggunaan di area yang terbatas atau saat hanya diperlukan satu titik pengikatan. Mereka sering digunakan dalam aplikasi pengangkatan vertikal.
- Multi Leg Sling: Multi leg sling terdiri dari dua atau lebih lilitan atau mata yang diikat ke satu titik pengangkatan. Sling ini dirancang untuk menyeimbangkan beban dan mengurangi tekanan pada setiap titik ikatan. Multi leg sling memungkinkan pengangkatan beban yang lebih besar dan lebih kompleks dibandingkan dengan single leg sling.
- Braided Sling: Braided sling, atau juga dikenal sebagai braided wire rope sling, dibuat dengan mengikat kawat-kawat baja bersama-sama dalam pola kait yang kompleks. Ini memberikan kekuatan dan ketahanan yang tinggi, serta fleksibilitas yang baik. Braided sling cocok untuk penggunaan di area yang sempit atau dalam aplikasi yang memerlukan penanganan beban yang rumit.
- Grommet Sling: Grommet sling, juga dikenal sebagai wire rope choker sling, adalah sling yang dirancang untuk digunakan sebagai tali pengikat atau pengikat di sekitar beban. Mereka terdiri dari lilitan wire rope dengan satu atau lebih mata yang digunakan untuk melingkari atau mencekik beban. Grommet sling cocok untuk mengangkat beban yang tidak memiliki titik pengikatan yang jelas atau untuk penggunaan dalam situasi di mana beban perlu diikat secara ketat untuk mencegah pergeseran atau jatuh.
- Swaged Sling: Swaged sling dibuat dengan menyatukan ujung wire rope menggunakan proses swaging, yang menghasilkan pengikatan permanen dan kuat. Sling ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan dan keamanan tertinggi, seperti pengangkatan beban berat atau penggunaan di lingkungan yang keras.
Wire rope sling adalah alat pengangkut yang vital dalam berbagai industri, dan proses pembuatannya membutuhkan perhatian terhadap detail dan kualitas yang tinggi. Dengan memahami proses pembuatan wire rope sling dan berbagai tipe sling yang tersedia, perusahaan dapat memilih sling yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memastikan keselamatan dan efisiensi dalam operasi pengangkatan beban.
Untuk Penawaran harga & pemesanan dapat menghubungi staf marketing kami di nomor (021) 691-9595 atau dapat menghubungi kami melalui layanan Whatsapp Chat dengan klik tombol dibawah serta dapatkan katalog produk kami yang lainnya.
10 Maret 2012