Tali Tambang Nilon
Tali Tambang Nilon adalah tali yang terbuat dari serat nilon. Serat Nilon sendiri adalah salah satu serat terkuat yang pernah diproduksi manusia. Tali Tambang Nilon ini memiliki karakteristik dapat merenggang 10% dari panjangnya. Karakteristik lainnya yaitu Tali Tambang Nilon mempunyai sifat licin, enteng dan tahan terhadap gesekan. Juga tahan terhadap air laut namun tidak tahan terhadap asam-asam kimia semacam acid dan alkali. Karena licinnya maka bila membuat mata dari Tali Tambang Nilon diperlukan kemampuan khusus untuk menganyamnya masuk dalam untai-untainya paling sedikit 4x bahkan lebih baik 6x. Tali Tambang Nilon banyak dipakai juga sebagai buntut atau ujung tros dari kawat untuk menyandarkan kapal karena lebih enteng dan tahan terhadap tegangan.
Tali Tambang Nilon yang berbahan PA (Polyamide) merupakan salah satu serabut sintesis. Menurut Klust (1983a), PA diproduksi dalam beberapa tipe yang berbeda sesuai dengan komponen kimia masing-masing serat sifat-sifatnya. Setiap tipe ditandai dengan suatu bilangan yang ditambahkan pada setiap nama umum dan penunjukkan jumlah atom karbon dalam komponen (monomer). Tipe PA yang umum di pasaran adalah PA 6.6 dan PA 6. Polyamide juga dikenal dengan nama dagang nylon. Polyamide 6.6 mempunyai dua komponen, hexamethylene diamine dan adipic acid yang masing-masing mengandung 6 atom karbon. Serabut ini dikembangkan tahun 1935 oleh W.H. Carothers (USA) salah seorang ilmuwan terkenal dalam bidang ilmu kimia tentang macro molecules.
Sedangkan penemu pertama dari Tali Tambang Nilon yaitu ditemukan oleh seorang ahli kimia bernama Wallace H. Carothers dari Amerika Serikat. Wallace H. Carothers adalah kepala bagian riset untuk perusahaan Dupont saat dia menemukan serat Nylon pada tahun 1935. Karena karakteristik nylon yang kuat, tahan terhadap gesekan, punya melting point tinggi, dan flexible, pada saat pertama kali ditemukan serat nilon disebut sebagai “Miracle Fiber”. Pada awalnya serat nilon diciptakan untuk menggantikan sutra. Karena serat sutra yang didapat dari alam makin lama makin langka dan harganya semakin mahal, dan pada perang dunia ke 2, tahun 1941, serat nilon banyak digunakan untuk bahan parasut bagi pasukan Amerika Serikat. Selain digunakan sebagai pengganti sutera, serat nilon juga banyak digunakan untuk membuat sikat gigi, stockings, benang, kain, rajutan. Karena karakteristiknya yang kuat, tahan gesek, dan elastis, nilon juga ideal digunakan untuk tali. Tali Tambang Nilon banyak digunakan untuk berbagai industri seperti perkapalan, dok, pabrikasi, transportasi, otomotif, tambang, minyak & gas, logging, perikanan, crane, kontstruksi, dan bongkar muat.
Karakteristik Tali Tambang Nilon
Selain beberapa karakteristik yang telah kami sebutkan diatas, tali tambang nilon juga memiliki karakteristik lainnya yang kesemuanya akan kami rangkum pada poin-poin dibawah ini.
Beberapa karakteristik Tali Tambang Nilon yaitu :
- Tenggelam di air.
- Punya ketahanan terhadap gentakan yang baik ( Shock Absorption ).
- Breaking Load yang tinggi.
- Kuat dan tahan lama.
- Ketahanan terhadap gesekan yang baik.
- Melting point 216° C.
- Ketahanan terhadap sinar matahari / UV yang baik.
- Ketahanan yang baik terhadap minyak, formaldehyde, dan alkohol.
- Tidak bisa membusuk.
Dari beberapa karakteristik diatas tentunya dapat anda pahami dan anda cocokkan dengan aplikasi yang anda butuhkan di Lapangan. PT. Anugrah Sukses Marine adalah distributor dan importir tali tambang nilon asli dan juga berkualitas yang melayani pembelian tali tambang nilon keseluruh wilayah di Indonesia. Untuk pertanyaan detail spesifikasi dan harga dapat anda tanyakan langsung pada staff marketing kami di nomor 021 691 9595
02 Maret 2001